Profesi Arsitek
Pengertian Arsitek
Menurut laman Masterclass, arsitek adalah seorang profesional yang bertugas untuk merencanakan dan merancang desain bangunan.
Mereka sangat terlatih di bidang seni serta desain dan umumnya memainkan peran kunci dalam sebuah konstruksi, menjadi pemimpin bagi pekerja yang lain.
Selain itu, dikarenakan mereka bertanggung jawab atas keselamatan penghuni bangunan, seorang arsitek harus memiliki lisensi profesional.
Kata arsitektur sendiri berasal dari bahasa Yunani ‘archee’ dan ‘tectoon’. Archee berarti asli, utama, dan awal. Di sisi lain, tectoon adalah kokoh, tidak roboh, dan stabil.
Jika digabungkan, archeetectoon berarti orisinal dan kokoh.
Berdasarkan pemaparan tersebut, seperti yang sudah Glints jelaskan, arsitek memiliki kaitan yang erat dengan dunia seni dan teknik.
Arsitek berhubungan dengan seni karena mereka harus membuat struktur bangunan yang tampak unik dan memiliki unsur estetika.
Namun, lebih dari itu, arsitek juga berhubungan dengan teknik karena harus memperhatikan unsur fungsional, keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan bangunan.
Bangunan yang dimaksud pun bisa berupa rumah, apartemen, gedung, hingga taman kota sekalipun.
Tanggung Jawab Arsitek
1. Membuat konsep rancangan
Tugas arsitek yang pertama adalah untuk membuat konsep rancangan bangunan.
Pada tahap ini, arsitek harus memastikan semua data dan informasi dari pengguna jasa terkait kebutuhan dan persyaratan pembangunan.
Kemudian, arsitek akan membuat analisis dan pengolahan data untuk membuat program dan konsep rancangan.
2. Prarancangan
Berdasarkan konsep rancangan yang telah dibuat, arsitek menyusun pola dan bentuk arsitektur dalam bentuk gambar. Selain itu, arsitek juga menyusun nilai fungsional bangunan dalam bentuk diagram.
Dalam tahap ini, arsitek akan merangkum perkiraan luas bangunan, bahan yang dibutuhkan, sistem konstruksi, biaya, dan waktu pembangunan.
3. Mengembangkan rancangan
Setelah prarancangan disetujui oleh klien, pekerjaan selanjutnya yang menjadi tanggung jawab arsitek adalah mengembangkan rancangan.
Pada tahap ini, arsitek akan membuat perancangan yang lebih detail mengenai sistem konstruksi, struktur bangunan, bahan bangunan, dan perkiraan biaya konstruksi.
Jika sudah disetujui, hasil pengembangan rancangan ini akan menjadi rancangan akhir bangunan. Rancangan ini merupakan acuan bagi arsitek untuk menjalankan tahap selanjutnya.
4. Membuat gambar kerja
Selanjutnya, arsitek akan menerjemahkan konsep rancangan ke dalam bentuk gambar dan uraian-uraian yang detail.
Arsitek juga akan menyajikan dokumen pelaksanaan dan syarat teknik pembangunan yang jelas.
5. Proses pengadaan pelaksanaan konstruksi
Tanggung jawab arsitek berikutnya adalah melakukan pengadaan pelaksanaan konstruksi. Ada dua bagian dalam tahap ini, yakni penyiapan dokumen pengadaan pelaksana konstruksi dan pelelangan.
Pada bagian pertama, arsitek akan mengolah gambar kerja ke dalam format dokumen pelelangan yang dilengkapi uraian Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan (RKS), Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan Daftar Volume (Bill of Quantity/BQ).
Adapun pada bagian kedua, arsitek membantu klien dalam melaksanakan dan menilai pelelangan.
6. Mengawasi secara berkala
Pada tahap terakhir, arsitek melakukan peninjauan dan pengawasan secara berkala di lapangan.
Arsitek juga mengadakan pertemuan secara teratur dengan klien dan Pelaksana Pengawasan Terpadu atau MK yang ditunjuk oleh klien.
Pengawasan ini dilakukan paling banyak satu kali dalam dua minggu atau sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan.
Jenis-Jenis Arsitek
Ada beberapa jenis arsitek yang saat ini populer, seperti dikutip dari MasterClass. Lima jenis arsitek di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Design architect
Design architect adalah jenis arsitek yang paling sesuai dengan definisi arsitek secara general.
Tugas utama dari jenis arsitek yang satu ini adalah menyusun desain proyek secara keseluruhan.
Kamu akan menganalisis kebutuhan klien, lokasi dan lingkungan sekitar bangunan, mempertimbangkan anggaran, dan membuat desain bangunan.
2. Technical architect
Dibanding design architect, technical architect lebih fokus pada sisi teknis atau fungsi sebuah bangunan.
Seorang design architect bertanggung jawab untuk memastikan sebuah bangunan berhasil dibangun dan berfungsi.
Biasanya, jenis arsitek yang satu ini lebih banyak bekerja dalam proyek besar, seperti gedung perkantoran.
3. Project manager
Jenis arsitek berikutnya adalah project manager.
Seorang project manager bertanggung jawab untuk mengatur proyek, mengembangkan rencana kerja, dan berkoordinasi dengan banyak anggota tim.
Untuk menjadi project manager, kamu memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang proses arsitektur, skill komunikasi, pemecahan masalah, dan leadership yang tinggi.
4. Desainer interior
Desainer interior memiliki fokus untuk membangun pengalaman yang menarik bagi siapa pun yang menempati sebuah bangunan.
Jenis arsitek yang satu ini bertugas menentukan penataan dinding, pintu, bahan, finishing, stopkontak, desain pencahayaan, hingga furnitur.
Semua itu harus dipertimbangkan secara detail mengikuti kebutuhan klien dan kondisi bangunan.
5. Landscape architect
Jenis arsitek yang kelima adalah landscape architect.
Tanggung jawab seorang landscape architect adalah merencanakan dan merancang bagian luar ruangan, seperti taman dan kebun.
Untuk menjadi landscape architect, kamu perlu menguasai beberapa ilmu tambahan seperti manajemen air hujan, desain penanaman, dan perencanaan yang berkelanjutan.
Komentar
Posting Komentar